Selesai sudah semua perjalanan panjang di semester 2 ini, bersyukur karena berhasil melewati dengan hasil yang baik. Meskipun pada prosesnya bikin ngos-ngosan dengan tugas yang berapa lapis? ratusan! Bahkan tiap minggu ada deadline yang harus dikerjakan on time. Itu belum termasuk beberapa mata kuliah yang harus dipadatkan jadwalnya dalam seminggu sehubungan dengan adanya libur nasional.
Pada prosesnya dibawa santai sebenarnya dengan tawa "haha" agar sedikit mengurangi beban. Namun pada akhirnya setiap melakukan sesuatu kegiatan yang menyenangkan, selalu saja ada yang terlintas dipikiran untuk menghantui "hihi" terutama deadline yang tidak ada habisnya (kecuali beneran selesai pertemuan).
Jadi gambaran yang cocok untuk mendeskripsikan semester 2 ini adalah "hahahihi". Ketawain tapi ada pusing-pusingnya, beberapa kali sambil mengerutkan dahi sembari berburu promo promo promo di mie langganan yang hampir tiap hari muncul menawarkan paket terbaru.
Perbedaan Jauh
Jika membandingkan dengan semester 1, fokus mata kuliah pada semester tersebut lebih kepada konsep dasar yang harus dipahami sehingga ujian maupun tugas akhir tidak jauh dari menguji teori. Sedangkan semester 2 fokus kepada implementasi pelaksanaan, hasil pembelajaran berupa produk dari rancangan maupun model intervensi dilapangan. Bentuk tugas akhir berupa proposal penelitian, rancangan advokasi, pengolahan data, pengambilan data dilapangan, hingga publikasi/ manuskrip.
Paling mendebarkan sebenarnya saat melaksanakan tugas suci sebagai intel yang memantau fenomena disekitar. Deg-degan lebih kepada saat mendokumentasikan secara diam-diam aktivitas yang dilakukan, apakah sesuai dengan aturan maupun dengan praktik kesehatan. Jadi kepada orang-orang yang mungkin tertangkap oleh kamera sebagai objek pengamatan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena telah dijadikan penelitian.
Penunggu Bugen
Sejujurnya hal yang paling melelahkan adalah membuat laporan seluruh kegiatan yang telah dilakukan. Rela bangun pagi-pagi untuk pergi ke bugen FKM UI hampir setiap harinya. Kalau mengerjakan dikosan sebenarnya bisa-bisa aja, cuma bawaannya itu ngantuk dan tiba-tiba gelap aja, pas terang udah lewat beberapa jam.
Setidaknya saat nugas (kuliah dan game) di bugen jadi nostalgia saat masih S1 dulu. Tempat yang dijadikan diskusi hingga tengah malam bahkan sampai nginap di BKMF, ah sudah jadi hal biasa. Namun sekarang bugen menjelang sore ke malam sudah makin sepi, tidak seperti dulu yang ramai dengan warga FKM dan juga (kadang) bau melati #eh.
Kurangnya bugen sampai sekarang cuma satu, pendingin udara yang cuma ada satu-satunya sampai sekarang. Padahal hampir seluruh pengguna bugen membutuhkan hal tersebut, apalagi saat siang hari dengan panas terik yang "Masya Allah" serasa di Sauna. Semoga dikemudian hari pendingin udara dapat bertambah jumlahnya di Bugen FKM UI. #bismillahimplementasimatakuliahadvokasi.
Ih Pe Ka
Selalu ada mata kuliah yang bikin heh hoh ditiap semesternya. Padahal kalau hal itu tidak terjadi, akan ada akhir manis yang begitu membanggakan dengan kesempurnaan. Namun konteks berbeda sendiri yang bikin grafik ketarik ke kiri ini sungguh membuat keresahan. Hikmah kejadian ini setidaknya menegaskan bahwa kesempurnaan hanya milik Yang Maha Esa.
Padahal andai saja keberagaman tidak terjadi pada nilai huruf, mungkin akan menjadi cerita yang mengembirakan. Semoga kedepannya ada aturan ajaib yang menyatakan bahwa nilai mata kuliah itu bentuknya "solid" hanya pada huruf awal Abjad tanpa huruf lainnya.
Teruntuk Semester 3 nanti yang akan datang. Semoga mata kuliah yang cuma sendirian dan sifatnya wajib bagi peminatan ini dapat menjadi baik dalam prosesnya termasuk pada nilai akhir. Harapan terbesar tentunya akan menjadi sesuatu yang membanggakan untuk diceritakan kepada banyak orang dibandingkan memilukan ketika diungkit kembali.
Posting Komentar