Berkisah tentang beberapa minggu yang lalu, tepatnya awal Mei, saat itu saya sudah melihat dengan jelas iklan sirup *sensor*, yang menandakan bahwa sebentar lagi bulan suci Ramadhan akan datang. Sebuah indikator yang sangat unik sebagai penentuan bulan penuh keagungan di negeri yang penuh kekayaan alam ini.
Sesungguhnya saya tidak akan membahas lebih jauh tentang iklan sirup, apalagi pemerannya, dan juga rasa sirup yang ditawarkan. Jadi bisa disimpulkan bahwa paragraf di awal sebagai pembuka saja agar siapa tau, diantara netijen masih ada yang belum sadar kalau bulan puasa akan datang sebentar lagi. #sebuahrenungan
Jadi di awal Mei, dalam keadaan duduk sembari memperhatikan laptop yang menampilkan bahan skripsi, tiba-tiba ada yang datang, dan menawarkan sebuah hal yang sangat menantang. Hal yang akhirnya membawa saya ke sebuah harapan besar dan amat tinggi ekspetasinya. Tentang hasil akhir yang mengantarkan kemenangan dan mendapatkan pendanaan.
Setelah setuju untuk bergabung ke dalam tim, saya dihadapkan dengan berbagai kemungkinan jadwal pertemuan untuk akhirnya menyamakan visi, tujuan, dan mempersiapkan diri untuk presentasi. Salah satunya saat pertemuan berlangsung di sebuah tempat makan yang dalam kategori mahasiswa standar ekonomi menengah-cenderung menuju bawah, tempat ini termasuk dalam kategori yang harus dihindari.
Untungnya berbekal konfirmasi di awal, ternyata segala yang sudah di pesan, termasuk dalam kategori gratis. Jadi, dompet saya akhirnya dapat bernafas lega, setelah sebelumnya berada di fase batuk-batuk karena panik. Namun ini juga menjadi pengalaman pertama di mana saya akhirnya hanya fokus makan tanpa memesan minum, karena setelah melihat daftar harganya, fase kronis mulai terjadi kembali pada dompet, yang jika saya paksakan, mungkin akan berakhir dengan puasa seminggu.
Jadi pesan moralnya adalah, kalau pesan makanan gratis, lengkapi juga dengan minuman yang gratis pula. Jangan sampai harus menahan haus, dan coba tetap dalam posisi stay cool, ujungnya pas pulang mampir dulu ke warung karena perbedaan harganya hampir 3 kali lipat lebih murah dari tempat tadi.
Selebihnya tentang segala pertemuan yang dilakukan, saya mendapatkan banyak hal yang sangat bermanfaat. Tentang bagaimana menghitung pendapatan dan pengeluaran yang efektif, rentang waktu balik modal, dan juga bagaimana membuat BMC. SKS yang tidak pernah saya dapatkan selama berkuliah, atau mungkin saya tidak mendapatkan itu karena saya jarang masuk kuliah.... #lupakan.
Setelah melalui segala pertemuan, notif grup pada suatu malam mengumumkan hal yang kurang baik, bahwa tidak ada nama tim di sana yang dinyatakan lolos. Berarti apa yang dilakukan selama ini hingga ada moment di mana sempat mengangkat motor karena takut di razia, menjadi sia-sia....
Ya.. saya katakan iya, sia-sia kalau ternyata menyimpulkan dengan hal yang begitu amat dangkal...
Mungkin beberapa cerita inspiratif dari orang-orang hebat bukankah telah mengajarkan banyak hal yang sangat luar biasa? Ratusan, bahkan ribuan kegagalan yang mereka dapatkan justru menjadi pembelajaran yang amat luar biasa hingga akhirnya mengantarkan mereka kepada tangga kesuksesan. dan kegagalan yang terjadi, itu sebenarnya adalah keberhasilan, keberhasilan mereka untuk akhirnya menemukan cara yang salah, sebelum akhirnya menemukan cara yang benar dikemudian waktu.
Kompetisi ini begitu pula, ini adalah kedua kalinya saya ikut serta, namun dengan hasil yang sama, belum diberikan kesempatan untuk lolos.
Dan mungkin ini juga sebagai pengingat kembali bahwa masih harus ada banyak usaha yang dilakukan, masih harus ada banyak hal yang benar-benar dipersiapkan, dan masih harus ada banyak doa yang terus dipanjatkan untuk meminta.
Karena juga saya yakin, mereka yang lolos sudah banyak mempersiapkan banyak hal, sudah latihan lebih rutin, dan juga sudah mencurahkan segalanya untuk fokus dalam perlombaan ini.
Dan ini juga sebagai caranya Yang Maha Kuasa, dia tau bahwa tim ini masih belum siap, dan minim dari berbagai hal, jadi daripada nanti dipermalukan saat presentasi, lebih baik tidak dulu untuk saat ini.
Karena juga saya yakin, mereka yang lolos sudah banyak mempersiapkan banyak hal, sudah latihan lebih rutin, dan juga sudah mencurahkan segalanya untuk fokus dalam perlombaan ini.
Dan ini juga sebagai caranya Yang Maha Kuasa, dia tau bahwa tim ini masih belum siap, dan minim dari berbagai hal, jadi daripada nanti dipermalukan saat presentasi, lebih baik tidak dulu untuk saat ini.
Belum lolosnya kemarin adalah cerita, selama proses yang mengikuti didalamnya adalah pembelajaran, dan pengingat dari semuanya adalah saya pernah mencoba, pernah gagal, dan hanyalah seorang manusia.
Posting Komentar