Di saat zulaikha justru mengejar yusuf, yusuf menjauh. Namun saat zulaikha memohon kepada sang pemilik hati, Dia dekatkan yusuf untuk menjadi pendamping jalan hidupnya.
Lain pula kisah umar, yang awalnya keras tanpa ampun akan agama nenek moyangnya. Hingga Rasulullah meminta kepada Allah dalam doanya, begitu indah nan lembut memohon kepada sang pencipta.
Allah berikan hidayah, membentang jalan kebenaran di depan umar, memberinya sentuhan akan keindahan islam, dan menyiraminya dengan makna iman. Umar luluh, dan pada keyakinannya, Islam menjadi jalan juangnya.
Dan sang pencipta kembali menegaskan, bahwa tiada satupun kuasa untuk dapat menyatukan hati, kecuali milik-Nya, Sang Pemilik Hati.
...
Adalah tentang refleksi diri perjalanan yang telah dilalui, dan akan menjadi nafas panjang perjuangan nanti.
Pernah dalam banyak kondisi meragu, mungkinkah dia atau mereka akan luluh? Bersatu dalam pilihan yang dalam persepsi pribadi ini adalah jalan terbaik, hingga akhirnya bibir hanya bisa bungkam menyaksikan yang diharapkan justru pergi menjauh.
Ada pula tentang akhirnya harus merelakan kepergian, hanya karena berbeda tujuan dan harapan, dan perpisahan menjadi jalan terbaik sebagai pilihan.
Terlalu banyak kisah sedihnya… terlalu pula pilu…
Namun bukan sedikit pula yang akhirnya tanpa diduga memilih mendekat, merapatkan barisan erat, seolah hatinya telah berpadu dalam kesamaan jalan yang satu.
Dan itu semua bisa terjadi karena engkau melupa, padahal kisah sebelumnya telah membentang luas menyuratkan jawabannya
Bahwa, meskipun harta, perhatian, dan segala hal engkau curahkan, serta seisi dunia engkau belanjakan, tak ada yang mampu menyatukan hati mereka,
Kecuali satu hal….
Berbisiklah kepada kepada sang pemilik hati, Yang Maha Membolak-balikkan Hati
Posting Komentar