Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah atau bisa disebutkan bahwa ini adalah angkatan perdana dengan sistem PBL yang berkonsep kecamatan dimana mahasiswanya menginap di sana selama kurang lebih dua bulan. Ya mungkin efek angkatan “kelahiran 96” yang selalu mengalami banyak kejutan setiap tahunnya dimulai dari UASBN pertama SD, kemudian.. ah sudahlah.
Ada sebuah keistimewaan dibalik waktu, di mana mereka tidak bisa kembali lagi namun bisa dikenang. Setidaknya itulah yang menggambarkan tentang hari ini, di mana harus datang tepat waktu pukul 06.30 WIB, namun kendala sepertinya tidak akan pernah habis, sehingga ada saja kata telat untuk kegiatan hari ini. Jarkoman mengabarkan 06.30 WIB akan jalan, namun nyatanya pukul 07.02 WIB bus baru benar-benar bisa dikatakan jalan dan dipastikan agenda ke depannya telat dari yang dijadwalkan.
Tentang perjalanan ke bogor, semuanya ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam dengan kedaaan lalu lintas yang lancar, saya apresiasi di sini, mungkin karena faktor menggunakan jalan TOL sehingga terlihat baik-baik saja. Tapi gak semua bisa akses tol, ya karena faktor ekonomi bisa jadi penyebab, termasuk saya yang kurang bisa mengaksesnya, sekali-kali saja, itupun kalau kantong punya isinya. Ah sudahlah
Sampai di Babakan Madang tempatnya Kantor Kecamatan lewat sedikit dari pukul 08.00 WIB. Ada beberapa agenda yang harus dilakukan disana, dengan modal almamater, kemudian duduk pada tempatnya, kurang lebih sampai 3 jam mendengarkan berbagai sambutan diawali dari Pak Tris mewakili FKM, kepala Bappeda kabupaten bogor, dan terakhir Pak Yudi selaku camat beserta jajarannya memberikan arahan dan informasi mengenai daerah tersebut. Ditutup dengan serah terima mahasiswa dengan daerah.
Pada pembagian kelompok saya berada di daerah Sumur Batu Kadesnya bernama Haji Adi. Menuju homestay diantar oleh Sekdes menggunakan mobil, orangnya ramah dan mau memberikan informasi terkait daerah ini sepanjang perjalanan.
Di homestay disambut baik dengan Bu RT, dan memang tempat yang disinggahi selama beberapa bulan kondisinya cukup baik, hanya saja diawal memang butuh untuk dibersihkan.
Agenda bebas setelahnya dengan saya memilih untuk tidur, karena memang tidak ada bahasan lain. Jadi menutup mata sesaat adalah cara tepat untuk waktu senggang ini.
Sekitar 16.30 WIB ke rumah Pak RT dengan agenda kenalan dan coba identifikasi kebiasaan dan masalah yang ada secara umum. Ada informasi tentang masih ada yang belum memanfaatkan jamban dengan baik (faktanya ada), masalah kesehatan, dan juga agenda terdekat akan ada penimbangan di posyandu. Setidaknya itu yang saya fokuskan disamping dengan banyaknya kegiatan pribadi yang diutarakan.
Hal menarik lainnya di sini, kalau shalat berjamaah di masjid pakai sarung dan mushallanya tidak kedengaran suara adzan (kecuali masjid). Selain itu juga warteg atau warung makannya langka.
Hal yang sepertinya perlu diberitahukan adalah tentang merapatkan shaf saat shalat yang menjadi suatu kesempurnaan shalat, karena masih belum dilakukan, dan saya bingung mau memberitahukan kepada siapa, semoga nantinya akan ada kemudahan
Semangat PBL guys! #serasaKKN
Posting Komentar