Day 20. Rabu, 20 Januari 2016. Mengawali pagi hari sambil minum teh, ditemani kesejukan yang coba melarutkan dalam keheningan. Membuka kembali berbagai lembaran, tentang sebuah makna dalam pengorbanan.
Bagaimana cara engkau memaknai sebuah pengorbanan seseorang?
Dengan sebuah ucapan lembut terima kasih atau justru dengan caci maki?
Bagaimana cara engkau menghargainya?
Dengan sikap mengapresiasi atau justru sindiran yang perih?
Bagaimana jika pengorbanan dalam diam sering dianggap bagai pengkhianatan?
Engkau akan mencoba mencari tau atau justru menjadi batu?
Bagaimana dengan lelah dan sakit yang dia emban?
Apakah engkau pernah bertanya atau justru bersiap untuk menikungnya?
Mungkin akan sulit menjelaskan tentang sebuah pengorbanan, ibarat cerita klasik maka akan terungkap ketika maut mengusik. Atau justru lewat ucapan dari seseorang sahabat yang benar-benar paham tentang apa yang pernah dia lakukan.
Jikalau tidak ada yang mau berkorban, maka akan sulit menemukan orang yang mau bertindak demi kebenaran dan akan sulit juga menemukan kesetiaan sejati menghindari ketamakan.
Biarkan lisan yang lain akan terus terucap dalam prasangka tanpa arah, tapi semoga akan terjawab dalam kebenaran Yang Maha Kuasa kelak di Surga-Nya.
Suka dengan kata2 ini
BalasHapus.....Bagaimana cara engkau menghargainya?
Dengan sikap mengapresiasi atau justru sindiran yang perih?.....
Sangat menyentuh
Pengorbanan menurut saya bagian dari penghargaan sejati atas keikhlasan diri
BalasHapus