Selasa 22 September 2015. Masih
terasa sengatan surya hingga kini, teriknya seolah tak mau berlalu pada diri. Terngiang
akan teriakan berontak di telinga, menolak kebodohan yang coba dikemas dalam
sebuah asa, sebuah Topeng Penuh Rekayasa.
Bagi orang lain menganggap ini cara
yang bodoh, tanpa arah dan hanya sekedar bolos kuliah. Mereka seolah berkilah,
ini bukan lagi caranya, dan hanya buang-buang waktu semata. Sebagian malah
berkicau, dengan kalimat bak ujung pisau, katanya “Masih banyak cara lain untuk
berjuang” ya.. katanya... tapi tanpa bukti nyata... hanya sekedar kata... atau
sandiwara agar terlihat punya banyak gaya.
Kali ini kami turun ke jalan,
menyuarakan slogan #TolakRUUPertembakauan. Yang sejatinya, apa yang tertuang di
dalamnya tidak ada satupun memihak kepentingan rakyat Indonesia. Hanya
menyejahterakan mafia rokok semata. Maka jelas mengapa kami menolaknya. Menolak Topeng Penuh Rekayasa!
Kami kekurangan massa, itu jelas!
Tapi dalam semangat, tak akan sedikitpun terkuras!
Terima kasih kepada mereka yang mau
kuliah di jalan. Berani melawan kezaliman. Terima kasih juga kepada angkatan
2011, 2012, 2013, 2014 terutama kepada angkatan 2015 (Juara). Kalian luar biasa
diantara mereka yang masih biasa.
“Berjuang memang bisa dengan
berbagai cara, tapi terkadang hanya ada satu cara yang menuntut kita untuk
berjuang dengan cara itu”
Hidup mahasiswa!
BalasHapusItu manjat gedung DPR?
BalasHapus