Tapi dia justru menangis kencang, lalu bidadari dunia itu
memeluknya sembari juga ikut meneteskan air mata, sedangkan yang satunya
mendekap keduanya sambil mengumandangkan adzan ditelinganya.
----
Tangisan saat itu, hanya sebuah bentuk semata, yang hingga
saatnya tersadar raga, bahwa ternyata air mata itu sebuah pertanda. Pertanda
kehidupan dan juga penantian dipenghujung jalan.
Sebenarnya tangisan itu murni karena engkau mengerti,
terbangun dari kenyamanan dalam kandungan, hingga menjadi bagian dari dunia
kenangan.
Memahami bahwa saatnya untuk hidup di dunia fana,
berjuang untuk melawan derita, diantara sosok mata yang selalu mencari dera.
Tapi juga akan ada bahagia yang mengiringi dengan keikhlasan yang setia di
sudut hati.
Itulah kehidupan, dengan ribuan cobaan yang terselip
kebahagiaan bagi mereka yang enggan jatuh dalam kegelapan.
Selayaknya tangisan waktu itu menjadi pertanda, tentang
hidup dan sebuah janji yang selalu terjaga. Janji suci dalam sebuah tempat
teduh di sana, tak terlihat oleh mata tapi tertulis indah dalam sebuah asa,
tentang janji kepada Yang Maha Kuasa.
Hingga saat nanti, setiap tanggal yang berulang, dan setiap
ucapan yang datang. Bukanlah tentang kebahagiaan, tapi tentang sebuah
pernyataan bahwa akan semakin dekat janji yang entah kapan ia menagih diri.
Sebuah janji yang mendampingi hidup dan menanti dipenghujung jalan...
Terharu banget bacanya....
BalasHapusMenyadarkan bahwa hidup hanya sementara
Makasih zakia... sering berkunjung ya :D
HapusTangisan yg berarti janji pada akhr
BalasHapusSusunan katanya bagus