"Selamat datang di kampus perjuangan, di mana ibu pertiwi pernah bergetar menyaksikan ribuan pejuang muda turun ke jalan untuk memperjuangkan hak rakyat yang mulai terlupakan oleh pemimpin bangsa. Tempat Patriot Jaket Kuning (Jakun) yang telah banyak berjasa bagi negeri Indonesia bahkan di banyak jutaan pasang mata dunia"
Sebuah paragraf yang menjadikan saya sangat bangga ketika pertama kali menjadi bagian dari kampus ini. Kebanggaan yang sejatinya harus diperjuangkan, dipertanggungjawabkan, dan dinilai kepantasannya dikemudian hari.
Berawal dari mimpi ingin kuliah di luar daerah. Maka pada awal masuk SMA sudah saya niatkan agar dapat diterima di Universitas Indonesia. Sungguh pada saat itu saya tidak mengetahui pasti di mana letak kampus tersebut, jadi ketika ada yang bertanya di mana tempatnya maka jawaban yang selalu saya utarakan adalah "di Jawa".
Seiring berjalannya waktu, ketika beranjak kelas 3 SMA, saya semakin yakin untuk masuk ke Universitas Indonesia. Setidaknya itulah 1 dari 100 mimpi yang saya tuliskan di sebuah kertas, yang kini sudah tercoret oleh tinta hitam pertanda sudah tercapai.
Tetapi bukan lantas hanya menuliskannya dalam sebuah kertas sebagai mimpi yang ingin diwujudkan, tetapi juga dengan bermodal hal lain sebagai landasan serta penopang pencapaian. Usaha lain juga saya lakukan, ketika yang lain mampu untuk les menambah ilmu, saya sempatkan diri untuk les kepada mereka yang les. Setidaknya bisa mendapatkan ilmu yang hampir sama tanpa harus mengeluarkan uang.
Cara lain yaitu dengan minta didoakan oleh orang lain. Jadi setiap kali ada teman yang lewat atau terlihat di depan mata, saya sempatkan diri untuk minta didoakan dengan kata-kata "Doakan saya ya semoga diterima di UI", saat mereka berkata "Aamiin" semoga diijabah oleh Allah SWT.
Kini saya telah berdiri di kampus perjuangan, dan semua kisah-kisah sebelumnya menjadi kenangan yang semoga dapat menjadi referensi bagi yang lain. Karena di tempat inilah, di saat inilah, sebuah kisah perjuangan dimulai.....
Berawal dari mimpi ingin kuliah di luar daerah. Maka pada awal masuk SMA sudah saya niatkan agar dapat diterima di Universitas Indonesia. Sungguh pada saat itu saya tidak mengetahui pasti di mana letak kampus tersebut, jadi ketika ada yang bertanya di mana tempatnya maka jawaban yang selalu saya utarakan adalah "di Jawa".
Seiring berjalannya waktu, ketika beranjak kelas 3 SMA, saya semakin yakin untuk masuk ke Universitas Indonesia. Setidaknya itulah 1 dari 100 mimpi yang saya tuliskan di sebuah kertas, yang kini sudah tercoret oleh tinta hitam pertanda sudah tercapai.
Tetapi bukan lantas hanya menuliskannya dalam sebuah kertas sebagai mimpi yang ingin diwujudkan, tetapi juga dengan bermodal hal lain sebagai landasan serta penopang pencapaian. Usaha lain juga saya lakukan, ketika yang lain mampu untuk les menambah ilmu, saya sempatkan diri untuk les kepada mereka yang les. Setidaknya bisa mendapatkan ilmu yang hampir sama tanpa harus mengeluarkan uang.
Cara lain yaitu dengan minta didoakan oleh orang lain. Jadi setiap kali ada teman yang lewat atau terlihat di depan mata, saya sempatkan diri untuk minta didoakan dengan kata-kata "Doakan saya ya semoga diterima di UI", saat mereka berkata "Aamiin" semoga diijabah oleh Allah SWT.
Kini saya telah berdiri di kampus perjuangan, dan semua kisah-kisah sebelumnya menjadi kenangan yang semoga dapat menjadi referensi bagi yang lain. Karena di tempat inilah, di saat inilah, sebuah kisah perjuangan dimulai.....
Posting Komentar