Kekalahan, untuk kesekian kalinya saya merasakan pahitnya kekalahan. Setidaknya ini yang terbaru dari sekian banyak rentetan kekalahan yang pernah saya alami. Minggu lalu saya juga bernasib buruk, kalah bertanding di sektor yang berbeda, dan kini seolah melengkapi apa yang sebelumnya terjadi. Saya hanya dapat berkata sudah berusaha maksimal namun hasilnya tidak sesuai kenyataan, ditambah lagi dengan patahnya raket kesayangan di set ketiga, haruskah saya jadikan alasan?
Saya kalah karena mereka lebih baik dari saya, dan saya masih belum lebih baik dari mereka. Hal ini juga mengajari saya tentang kekurangan yang masih banyak pada diri saya, kurang dalam keahlian dan kemampuan fisik. Saya masih kalah jauh, dan ini menjadi poin penting untuk melakukan perubahan yang lebih baik.
Tapi ada beberapa hal yang menjadi menjadi hal negatif, hasil ini pastinya mengecewakan bagi orang lain, dan juga mengecewakan bagi diri sendiri. Mengecewakan bagi sebuah harapan dan memupuskan asa dalam perjuangan. Untuk saat ini, itu memang benar adanya.
Makasih bagi yang sudah merekam, walau cuplikannya sedikit, namun saya bisa menyimpulkan bahwa pukulan saya masih belum tepat, posisi setelah pukulan yang masih berantakan, badan sedikit bungkuk, dan kelihatan banyak kekhawatiran yang ada.
Itu putus atau patah kak?
BalasHapus